ERDIKHA MORNING IDEA 26 AGUSTUS 2021
View PDF
26 Aug 2021

Wall Street Terus Menguat, Semoga IHSG Juga Mampu Menguat

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup menguat pada level 6113. Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari perdagangan. Indeks ditopang oleh sektor Healthcare (1.402%), Industrials (1.127%), Technology (0.907%), Energy (0.597%), Consumer Non-Cyclical (0.498%), Financials (0.44%), kendati dibebani oleh sektor Properties & Real Estate (-0.069%), Infrastructures (-0.083%), Basic Materials (-0.088%), Consumer Cyclicals (-0.171%), Transportation & Logistic (-0.178%) yang mengalami pelemahan walaupun tifak signifikan. Pada penguatan indeks yang terjadi pada hari Rabu (25/8/2021)tercatat bahwa asing telah melakukan akumulasi beli pada reguler sebesar Rp 539,17 milyar, dimana tercatat akumulasi beli terbanyak terjadi pada emiten BBCA sebesar Rp 359,1 milyar, kemudian BUKA sebesar Rp 99 milyar, dan yang terbesar ketiga yakni BMRI sebesar Rp 89,3 milyar. Sedangkan untuk akumulasi jual asingnya terbanyak terjadi pada saham ADRO sebesar Rp 46,8 milyar, INKP sebesar Rp 23 milyar, dan terbesar ketiga dari ERAA yakni sebesar Rp 21,5 milyar. Penguatan yang terjadi sejak sesi 1 hingga sesi 2 ini cenderung karena katalis positif yakni mengenai pemulihan ekonomi dunia bakal semakin cepat setelah Badan Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS) memberikan izin penuh bagi vaksin Covid-19 besutan Pfizer-BioNTech, kemudian adanya skema burden sharing antara pemerintah dan Bank Indonesia yang menyepakati masih berlangsungnya burden sharing hingga tahun 2021 sebagai solusi pembagian beban anggaran negara, di tengah masih berlarutnya pandemi. Otoritas moneter tersebut setuju untuk membeli langsung surat utang pemerintah Indonesia dengan nilai total Rp 439 triliun. Dari kerjasama pemerintah dan Bank Indonesia tersebut berpotensi memberikan tambahan kapasitas belanja negara, ketika penerimaan pajak tengah tertekan, sementara penerbitan obligasi di pasar sekunder yang berlebihan di tengah prospek pengetatan moneter AS akan memperberat beban pendanaan (cost of fund) yang ditanggung negara. Selain beberapa hal diatas, menurut kami katalis utama yang masih menjadi perhatian para pelaku pasar pad pekan ini yakni adanya simposium The Fed yang akan dilakukan pada akhir pekan ini mengenai Quantitative Easing yang akan dilakukan, kemudian perkembangan kasus Covid-19 domestik yang trennya tengah menurun secara domestik dan global yang dibeberapa negara masih baru memasuki tren lonjakan karena varian delta yang apabila tren ini berlanjut maka ada potensi pelonggaran PPKM terus dilakukan oleh pemerintah secara perlahan sehingga dapat kembali meningkatkan laju aktivitas ekonomi domestik. pada hari Kamis (26/8/2021) beberapa katalis yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar meliputi rilisnya data ketenagakerjaan US mengenai klaim pengangguran US yang diproyeksikan akan cenderung meningkat (sampi dengan periode 21 Agustus 2021) sebesar 350.000 dari sebelumnya 348.000, namun peningkatannya masih cenderung tidak signifikan sehingga masih tergolonng aman, apabila sesuai proyeksi. Untuk katalis lainnya dari domestik pada hari kamis cenderung minim, sehingga mungkin investor lebiih fokus kepada sentimen masing-masing emiten serta akumulasi jual/beli asing yang dilakukan pada hari Kamis Indeks pada hari Kamis (26/8/2021) diperkirakan akan bergerak pada range level support 6050 dan level resistance 6150.






PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com